Jumat, 23 November 2012

IPTEK



Senin, 27 Februari 2012
Artikel Perkembangan teknologi 2012
10 Perubahan Trend Teknologi 2012
Posted : 7 - 11 - 2011
        Tahun 2011 menandai sejumlah "pergeseran". Event sekelas Consumer Electronics Show di Las Vegas Januari lalu telah  mengirim sinyal perubahan, yang kemudian diteruskan pameran sejenis di Eropa (Bonn) maupun Asia Tenggara (Singapura), akan menjadi tolok ukur trend teknologi untuk tahun 2012.
        Sejumlah lembaga riset pasar juga menenggarai  bagaimana produk baru hadir sebagai kompetitor potensial, bahkan lanjut menggantikan pemimpin pasar sebelumnya.
Supaya ringkas dan sederhana, berikut kami pilihkan beberapa arus perubahan trend dalam sebuah ilustrasi terkenal kisah David sebagai sang penantang dan Goliath sebagai yang diunggulkan.
iPad vs Kindle Fire

        Genap dua tahun iPad hadir di tengah konsumen dan masih menjadi Tablet paling populer. Statistik penjualan Apple menunjukkan angka 40 juta unit sejak pembukuan April 2010, sementara para pesaingnya harus bongkar pasang strategi pemasaran dengan tambahan berbagai fasilitas dan aplikasi.
Hingga Oktober tahun ini, Amazon dengan berani meluncurkan Kindle Fire, sebuah Tablet berkapasitas 8GB, dan difokuskan untuk menjelajahi literatur (e-books) di dunia maya. Harganya? Yeap, cuma $199!
Kindle Fire akan dikirim ke berbagai negara mulai 15 November 2011 dan diprediksi sanggup mengalahkan iPad dari segi angka penjualan dan popularitas, karena kalau berdasarkan spec nya jelas sangat jauh berbeda.

Tablet  vs Laptop

        Ada yang menyebut sekarang adalah masa "post-PC", artinya kita tidak lagi berinteraksi terpaku di depan sebuah monitor dan CPU terpisah, melainkan menjinjing laptop. Tapi, ibarat seumur jagung, booming laptop agaknya mulai beralih dengan munculnya Tablet PC. Akankah laptop begitu saja terpinggirkan oleh kehadiran device yang lebih praktis dan multifungsi? Hasil riset International Data Group memproyeksikan penjualan laptop tahun 2012 masih akan stabil, bahkan mengalami kenaikan tipis sekitar 11%.
Keyboard vs Voice Controls

        Hampir 150 tahun yang lalu, dunia modern mengenal mesin ketik. Di era komputerisasi, perannya praktis tergantikan oleh keyboard sebagai input device ke PC. Dan, katakanlah ada puluhan vendor menjadi pemain di segmen peripheral ini. Lantas bagaimana ketika Google dan Apple memperkenalkan sistem input berbasis perintah suara (voice-based)?
Kini para pengguna Android berkenalan dengan Voice Actions sementara pemilik iPhone 4S dengar-dengar semakin "mesra" dengan Siri.
Bukan hanya di platform device, Google juga coba bereksperimen untuk mengintegrasikan Voice Action pada aplikasi browser mereka: Google Chrome. Harus diakui, teknologi ini belum sepenuhnya sempurna (dan mungkin juga kita sebagai pengguna belum terbiasa. Walau bagaimanapun, teknologi perintah suara sudah semakin membumi.
Spotify vs  iTunes

    
        Musik bagian dari hidup. Apple iTunes telah merevolusi industri musik di tahun 2003 dengan menyediakan lagu-lagu yang bisa didownload dengan harga relatif murah.
Oke, di internet kita memang bisa mencari dan mendownload lagu-lagu yang diinginkan (via mediashare etc). Di tengah hilir-mudiknya hits single terbaru, Spotify (dan sejumlah portal layanan music subscription) mulai "merongrong" kedudukan iTunes dengan memberi akses ke "gudang" atau perpustakaan lagu, yang tidak perlu dibeli atau dimiliki, karena pengguna cuma butuh koneksi untuk streaming. Jadi, konsepnya mungkin lebih memudahkan kedua pihak; antara pengguna yang ingin mendengarkan lagu tersebut dan penyedia layanan memberikan akses, sekaligus meraih user tentunya.
        Spotify mengklaim saat ini telah diakses lebih dari 10 juta ID user aktif, dimana 2 juta ID di antaranya memilih opsi berlangganan. Dari layanan subscribe (berlangganan) inilah Spotify berharap terus mengalirkan pundi-pundi dollar. Musik untuk semua?? Yes!

BlackBerry vs iOS, Android, dan Windows Phone 7

        Di awal 2010, RIM BlackBerry  menjadi smartphone paling populer di kawasan Amerika Utara (NA). Tapi belakangan ini, RIM seakan tak kuasa menghadapi besarnya "bayang-bayang" berbagai operating system lain di platform mobile : iOS (Apple), Android  dan yang teranyar Windows 7. RIM lantas berbenah dan langsung bermanuver dengan meng-uprgade operating system menjadi BBXOS.
        Pada acara tahunan Blackberry di bulan Oktober lalu, para engineer RIM membocorkan kemungkinan penggunaan Android pada smartphone mereka. RIM yang berjaya sebagai perintis smartphone kini dalam posisi terjepit oleh 3 OS lainnya. Belum lagi jika di tahun 2014 nanti, Linux siap terjun meramaikan pasar smartphone.
Flash vs HTML 5

        Adobe Flash sebagai platform pemutar video di internet tampaknya tak lama lagi bakal tergantikan HTML 5. Dan siapakah yang dengan "jumawa" memulai revolusi ini? Yeap! Apple mensterilkan fitur flash dari setiap produk device iOS. Langkah serupa juga diikuti Microsoft, yang meniadakan Flash plug-ins pada browser seri terbaru mereka IE 10, yang disediakan untuk Windows 8.

HDD vs SSD

        Solid-state drives (SSDs) semakin jadi pilihan kebutuhan penyimpanan data (storage) di mobile device, juga laptop. Ukurannya yang mini dengan kapasitas luar biasa, membuat seri Intel Ultrabook dan Apple MacBook Air terlihat ramping. Sistem booting SSD berjalan cepat karena tidak mempengaruhi komponen moving parts, yang diyakini membuatnya lebih tangguh dibanding HDD.
Flickr  vs Instagram

        Berapa banyak di antara kalian yang sudah mengunggah (upload) foto melalui Flickr? Situs ini cukup ramah bagi para user dan jaringannya pun didukung sistem yang komprehensif hingga tak heran jumlah usernya sudah mencapai 51 juta akun ID. Di sisi lain, para pengguna iPhone baru saja "berbulan madu" dengan kamera ciamik pada iPhone4 yang dilengkapi fitur share melalui app Instagram.
        Sebagai perbandingan, Instagram meraih 9 juta user dalam waktu sepuluh bulan (dan lebih dari 150 juta foto terupload), sementara Flickr selama 2 tahun baru membagikan 100 juta file foto. Bukan hanya itu, pengelola Flickr tambah harap-harap cemas karena situs indk mereka, Yahoo, juga hendak bersinergi untuk meluncurkan app berbasis Android untuk menyaingi Instagram.
Facebook vs Google+

        Friendster sebagai pionir jejaring sosial bermetamorfosis menjadi portal game, sedangkan "sang penerus" Facebook justru menjadi platform bagi game-game browser. Di sinilah persimpangan itu. Tak ada hujan, tak ada badai, tiba-tiba Google berinisiatif menciptakan platform jejaring sosial bernama Google+. Lawan yang cukup tangguh bagi Facebook, mengingat kapasitas user yang sudah menggunakan berbagai aplikasi Google bisa sangat diperhitungkan.
        Mampukah Google+ menggoyahkan kemapanan Facebook (?) yang menyentuh angka 800 juta user di seluruh dunia (dengan jumlah terbesar di negara-negara maju seperti AS, Inggris dan Eropa)?
        Google jelas pantang mundur. Dan 40 juta akun user kini bisa saling berbagi dengan fitur-fitur khas dan semakin "personal" untuk menularkan "plus" satu sama lain. Hei, mengapa keduanya tidak bergabung saja menjadi Facebook (+) plus ?
Mobile Web vs Traditional Web

        Lagi-lagi hasil riset IDC (Internet Data Centre) jadi acuan dengan memproyeksikan bahwa di tahun 2015 mendatang mayoritas warga AS akan mengakses internet via mobile device ketimbang PC.
        Yup! Lupakan monitor, mouse,keybord dan CPU. Di masa depan, performa smartphone (dan tentunya juga Tablet) akan semakin ideal mengakselerasikan content website dari internet.
Pemakaian internet bukan lagi sekadar gaya hidup, melainkan kebutuhan yang menyatu dalam ritme aktivitas.Ketersediaan mobile device secara massal (dan harga yang relatif kian terjangkau) akan mengubah pola dan gaya hidup kita.


Sabtu, 17 November 2012

Inilah aku

Dari kejauhan ku menatap langit dengan tersenyum
Dan bintang menyambutku dengan kerlipnya
Berjuta rasa yang ada dihatiku
Berjuta pertanyaan yang ada dipikiranku

Betapa sulitnya menjadi aku
Betapa beratnya menghadapi ini
Aku dengan seribu kekuranganku
Aku terima semua itu

Hanya Tuhan yang mendengar curahanku
Hanya Ia yang tahu aku
Hanya bintang dilangit yang menyambutku
Dan hanya batin yang dapat mepertahankanku

Jumat, 25 Mei 2012

Cerpenku


AKU ANAK YANG KUAT
            Awan mendung seakan tak menyuruhnya untuk pergi ke sekolah. Gang yang sempit dan ramai dengan orang yang berlalu lalang setiap pagi untuk berdagang dipasar. Melihat kondisi ekonomi ayahnya yang rendah Vina harus mengerti perjuangan hidup sejak ia kecil. Namun, semenjak ibunya meninggalkannya untuk selamanya dunia terasa lebih gelap dan hampa. Hal tersebut membuat luka yang sangat dalam bagi Vina, butuh waktu bertahun-tahun untuk menghilangkan rasa rindu terhadap ibunya yang tak bisa kembali untuk selamanya. Dan ayahnya hanya dapat meratapi nasib serta mencoba untuk menghibur Vina.
“ Ayah, aku pergi berangkat sekolah dulu.Assalamualaikum.” kata Vina.
”Apa sebaiknya kamu tidak berangkat ke sekolah saja melihat kondisi cuaca yang kurang baik seperti ini?” Jawab Ayah.
 “ Ayah aku akan baik-baik saja, Apalagi aku menggunakan payung ajaib pemberian ayah. Payung ini pasti melindungiku sampai kesekolah” Kata Vina sambil memasang sepatu dan merapikan jilbabnya.
”Hati-hatilah nak dijalan”pesan Ayah.
” Siap ayah..”Jawab Vina dengan semangat.
            Jarak sekolah yang dekat rumahnya membuat Vina dengan mudah berangkat sekolah dia hanya berjalan kaki saja akan cepat sampai. Bermodalkan payung pemberian hadiah dari ayahnya. Vina berjalan dengan rasa tenang. Sesampainya disekolah, disana tampak sepi karena hujan sangat lebat sekali jadi banyak siswa dan siswi yang belum datang.
“ Wah, sekolah ini seperti kota tak berpenghuni sepi,sunyi,dan menyeramkan.” Gerutu Vina didalam hati.
            Lalu, Vina menunggu didepan kelasnya yang disana belum ada satupun siswa dan siswi yang datang. Dan tiba-tiba lewatlah senior kelas XI yaitu kak Agus dia mempunyai waah yang tampan dan perawakan tinggi. yang terpeleset tepat didepan Vina.
“Wow, sakit..sakit sekali” Teriak kak Agus.” Hahaha..ups maaf kak ane keceplosan” Sahut Vina sambil tertawa terbahak-bahak.
” Huh kamu ya Vin, seneng banget ngeliat orang susah”. Jawab kak Agus yang tampak kesal.
” Ya, maaf kak nih nggak ketawa lagi. Kak Agus ada yang sakit?”tanya Vina
“ Nggak ada yang sakit, oh ya Vin kakak ke kelas dulu ya makasih udah diketawain.” Jawab kak Agus.
“ Aneh tadi aku ketawain marah tapi sekarang malah jadi seneng”. Sahut Vina dalam hati yang tampak bingung.
            Sebenarnya kak Agus sudah lama menyukai Vina. Sejak Vina mengikuti MOS dan ia dipilih untuk mengaji didepan. Mendengar lantunan suara Al-Quran yang merdu membuat kak Agus semakin tertarik padanya dan ditambah lagi Vina mempuyai wajah yang cantik, soleha, dan mudah bergaul.Tetapi, Kak Agus belum berani menyatakan cintanya pada Vina.
            Akhirnya hujan redah juga dan para siswa mulai banyak berdatangan dan tidak lam kemudian bel masuk berbunyi. Pelajarn pertama Vina hari ini sedikit suntuk karena dia sedikit rendah dibidang studi ini yaiutu Matematika. Sudah banyak berbagai usaha yang telah ia lakukan agar dapat pintar matematika. Namun, hasilnya standar saja.
“ Ayolah matematika kenapa hidupmu rumit sekali.” Gerutu Vina.
“ Hei ! jangan berputus asa begitu kamukan sudah bekerja keras untuk mengerti matematika.” Jawab Feni sahabatnya.
“ Ia fei, aku janji untuk tetap berjuang. Aku sudah berjanji pada ibu bahwa aku akan menjadi orang yang sukses.”  Tambah Vina yang bersemangat.
            “Tett..Tett..”Bel berbunyi menandakan jam pelajaran habis dan waktu istirahat pertama. Ini adalah saat yang ditunggu-tunggu oleh Vina untuk melepas semua penatnya Setelah mengikuti pelajaran ini. Dikantin Kak agus tampak terus memandangi wajah Vina dari jauh. Dan hal ini, diketahui oleh Feni.
“ Vin, kamu tahu tidak jika dari tadi kamu dipandangi oleh seseorang?.” Tanya Feni
“Tidak, memangnya siapa?.” Sahut Vina yang tampak bingung dengan wajah polosnya.
“ Itu kak Agus, Sepertinya dia menyukaimu Vin.”Jawab Feni dengan berbisik
“ Itu memang hak dia untuk menyukai lawan jenisnya.tapi aku tidak tertarik untuk pacaran.” Balas Vina yang melihat kearah Kak Agus.
“ Apa salahnya sih jika kamu berpacaran untuk satu kali saja?” Tanya Feni dengan geram
“ Aku akan berkonsentrasi menuju kesuksesan, aku tidak ingin ada orang lain menggangguku. Dan aku telah berjanji pada ibiku untuk membanggakannya.” Jelas Vina
Sore harinya, tampak kak Agus yang mengendarai motor dan ingin mengajak Vina untuk mengantarkannya pulng kerumah.
“ Vin, mau dianterin ke rumah nggak.” Tanya kak Agus.
“ Eh..kak Agus, nggak usah kak rumah Vina deket kok!.” Jawab Vina dengan gugup.
“ Ayolah sekali-sekali senior mengantar junior.” Bujuk kak Agus.
“ Emmmnn.. Ya udah Vina mau.” Jawab Vina dengan sangat terpaksa.
            Vinapun diantarkan sampai di gang karena ia takut ayahnya marah padanya.
“Assalamualaikum, Ayah sayang.” Salam Vina penuh ceria.
“Waalaikumsalam putri ayah yang paling imut.” Jawab ayah yang saat itu suaranya kurang baik.
“Ayah sakit ya?.” Tanya Vina dengan Cemas
“ Oh.. ayah paling masuk angin saja tadi ayah sudah minnum obat kok.” Jawab ayah untuk menenangkan hati putrinya itu.
“ Kalo begitu aku mandi dulu ya, ayah nanti Vina urut ayah supaya sakitnya sembuh.” Jelas Vina pada ayahnya.
            Malam semakin larut setelah mengurusi ayahnya.Vina langsung ke kamarnya untuk belajar mengingat ujian kenaikkan kelas tinggal beberapa hari lagi. Ia harus bekerja keras untuk mendapat hasil yang maksimal.
            Keesokan harinya pagi tampak cerah dan Vina berangkat seperti biasanya. Tiba-tiba kak Agus datang menghampirinya didepan gerbang.
“Vina, nanti ke perpustakaan ya ! Aku ingin ngasih kamu sesuatu.” Ajak kak Agus
“ Eeemmm.” Jawab Vina bingung.
            Sebelum Vina melanjutkan jawabannya bel masuk berbunyi dan mereka harus cepat ke kelas masing- masing.
“Vina, kak Agus tunggu ya !.” Pesan kak Agus.
Ucapan kak Agus menghantui pikiran Vina disaat pelajaran Kimia. Ia tampak bingung apakh ia harus datang atau tidak dan dia menceritakan hal ini kepada Feni.
“Fei, kak Agus mengajakku untuk datang ke perpustakaan istirahat pertama nanti. Katanya ia mau memberikan sesuatu padaku.” Kata Vina.
“Datang saja vin, mungkin yang mau ia berikan padamu itu penting.” Bujuk Feni.
            Pelajaran habis dan para siswa dan siswi langsung menuju kantin untuk mengisi perut. Sedangkan Vina ia menuju perpustakaan untuk menemui kak Agus yang sudah menunggunya di meja baca.
“ Vina, kak Agus mau memberikan kamu boneka beruang kecil ini.” Kata kak Agus.
“Tapi, kak Vina kan masih lama ulang tahunnya. Kok udah gasih hadiah” Sanggah Vina sambil tertawa.
“ Bu..bu..kan, maksud kak Agus memberi ini adalah tanda suka kakak terhadap Vina.” Kata kak Agus dengan terbata-bata.
            Suasana menjadi sunyi sekejap. Vina seakan tidak bisa mengatakan apa-apa.
“Jika Vina, gak bisa jawab sekarang vina boleh jawab besok.” Jelas kak Agus.
            Dirumah, Vina pusing memikirkan pertanyaan kak Agus dan ia masih tetap pada pendiriannya yang tak ingin berpacaran dulu. Namun, lama-kelamaan pikiran itu tenggelam dengan sendirinya dan Vina melanjutkan belajar malamnya.
“Vina, makan dulu nak dari tadi kamu belum makan.” Panggil Ayah
“ Iya, Yah sebentar lagi. Nanti Vina menyusul.” Jawab Vina.
            Sikap gigih Vina yang benar-benar menginginkan kesuksesesan itu membuat ia menjadi berubah drastis perhatian terhadap Ayahnya sangat kurang. Dan hal ini sangat dirasa oleh ayahnya.
Keesokkan harinya Vina menemui kak Agus yang sudah menunggunya.
“ Kak Agus, maafkan Vina ya. Vina nggak mau untuk berpacaran karena Vina ingin membanggakan ayah dan ibu vina dulu. Vina harap kak Agus bisa mengerti itu.” Jelas Vina
Kali ini kecewa benar-benar terasa kak Agus hanya diam.
“ Baik Vin, kakak bisa mengerti itu. Namun, percayalah kak Agus akan menunggu Vina sampai menjadi orang sukses” Sahut kak Agus yang benar-benar kecewa.
            Meraka kembali ke kelas`masing-masing, kaki kak Agus terasa berat setelah mendengar jawaban Vina yang membuatnya sangat kecewa. Dan Vinapun merasakan tidak enak terhadap kak Agus karena dia telah menyakiti harinya.
“ Anak-anak sebentar lagi kalian akan mengikuti Ujian Kenaikan Kelas. Mohon partisipasinya untuk meningkatkan belajar kalian masing-masing dirumah”. Kata Bu Zahra.
            Tak lama kemudian bel pulang berbunyi. Ketika Vina melewati parkiran motor. Motor kak Agus telah tidak ada lagi. Namun, biasanya sebelum Vina pulang motor itu pasti masih ada. Dan hal ini semakin mebuat Vina merasa bersalah.
Selama dikamar berbagai buku tergeletak dan berhamburan di tempat tidur Vina.
“Aku harus bisa.” Kata Vina dengan gigih.
“ Vina, makanlah dulu nak!.” Panggil ayah.
“Iya, ayah Vina siap.” Jawab Vina penuh semangat
“ Ayah jika aku nanti mendapat ranking 1 ayah mau memberiku apa?” tanya Vina
Dan pertanyaan ini selalu muncul disetiap ia akan mengikuti ujian disekolah.
“Ayah akan mengajak Vina ke Taman yang Vina inginkan waktu  itu.” Jawab ayah
“Benar ayah, yee.. Ya sudah ayah aku ingin kekamar dulu. Aku akan semangat belajar.” Sahut Vina dengan keceriaan.
            Beberapa hari kemudia tibalah saatnya ujian. Semua kelas terasa hening dan Vina merasa lancar dalam mejawab semua pertanyaan.
“ Huh akhirnya selesai jiga ya Fei” Kata Vina
“ Iya, Vin aku merasa lega dan aku akan tetap optimis kalau kita bisa naik kelas “ Jawab Feni. “ Yupp.. Yuk kekantin aku laper” Ajak Vina.
            Setelah enam hari, akhirnya Ujian Kenaikan kelas berakhir dan tinggalah menunggu hasilnya. Para siswapun merasa tegang karena ini adalah Ujian Kenaikan Kelas. Banyak dari meraka takut tidak bisa naik kelas. Saat didepan kelas datanglah kak Agus untuk menemui Vina.
“ Bagaimana Vin ulangannya?” tanya kak Agus. “ Ya, begitulah kak, Vina sih optimis aja bisa naik kelas.” Jawab Vina.
“ Kamu memang benar-benar ingin menjadi orang sukses, semangat ya! .” Kata kak Agus.
            Setelah ulangan dilewati dan tinggal menunggu hasil dengan disi classmeeting selama satu minggu. Akhirnya pengumuman ranking di tempel dipapan pengumuman dan kerja keras yang dilakukan Vina selama ini tidak sia-sia dia mendapat ranking satu.
“ Wah, Vin kamu hebat lihat namamu ada diurutan paling atas” Kata Feni dengan kagum.
“ Makasih Fei, kamu juga hebat karena kamu mendapat ranking empat.” Jawab Vina sambil memeluk sahabatnya itu Feni.
            Saat itu, datanglah kak Agus bersama teman-temannya dan kak Agus kagum dengan hasil yang telah dicapai oleh Vina. Dan mengajak Vian untuk makan di Bakso langganannya.
“ Vina, kamu mau nggak ikut kakak makan bakso sebagai hadiah hasil ulanganmu?.” Tanya kak Agus.
“ Wah, kak kalau Vina jangan ditanya lagi dia memang maniaknya makan bakso.” Jawab Feni
“ Ya udah, yuk kita pegi sekarang!.” Ajak kak Agus.
            Selama diperjalanan Vina merasakan hal yang sangat tidak enak. Dan ketika mereka sampai tiba-tiba dengan tidak sengaja Vina memecahkan gelas yang berdada diatas menja Feni.
“ Aaww, aduh maaf aku tidak sengaja.” Kata Vina dengan kesakitan karena luka ditangnnya.
“ Vina, kamu nggak apa-apa?.” Tanya kak Agus.
“ Enggak kak, aku nggak apa-apa kak aku ingin pulang dulu ya. Aku khawatir terhadap ayah.” Kata Vina dengan rasa cemas dan tergesah-gesah.
            Ketika sampai di gang rumahnya Vina melihat banyak orang menuju rumahnya menggunakan baju hitam dan sesampainya ia didepan rumah bendera kuning tertempel di atas teras rumahnya. Saat ia masuk ia melihat ayahnya terrbaring pucat dan tak bernafas lagi.
“ Ayaaaaahhh....” Teriak Vina.
“ Ayah, maafkan Vina. Ayah sudah berjanji untuk mengajak Vina pergi ketaman itu.” Kata Vina sambil menangis.
            Tiba-tiba datanglah teman dekat Ayahnya Vina yang memberikan pesan surat. Yang berisikan:
Assalamualaikum anakku, maafkan ayah yang tak bisa menemanimu lebih lama lagi. Mungkin ini sudah jalanmu nak ayah harus ikut ibumu. Jagalah dirimu baik-baik belajarlah bagaimana engkau bisa menjadi anak yang kua,anak yang bisa mandiri. Ayah yakin kamu bisa memberikan kami yang terbaik, jadilah orang yang berguna bagi bangsa dan negara. Percayalah kami akan selalu ada didekatmu dan jaganlah engkau lupa mengunjungi makan kami.Wassalamualaikum
Ayah
            Kak Agus dan teman-temannya datang mereka tidak menyangka semuanya bisa menjadi seperti ini, ternyata ayah Vina mengidam penyakit kanker jantung dan Vina tak pernah mengetahui itu.
            Keadaan ini sulit bagi Vina, ia tidak bisa berfikir dan ia tidak masuk sekolah selama berhari-hari. Banyak teman-temannya yaang sudah membujuk Vina untuk kembali bersekolah. Namun, hasilnya sama saja. Dan datanglah kak Agus ke rumah Vina untuk menasehatinya.
“ Vina, mana dirimu yang dulu. Yang selalu ceria,cerdas,dan disiplin. Apakah kau tidak membaca surat itu dengan baik. Bahwa ayahmu menginginkan engkau menjadi orang yang sukses? Dan ia akan sedih melihat keadaanmu yang seperti ini.” Jelas kak Agus.
“ Tapi, kak mengapa harus aku yang menerima semua ini?.” Tanya Vina dalm kebingungan.
“ Ini sudah jalannya Tuhan Vina, percayalah kamu bisa melewati semua ini.” Jawab kak Agus yang sejenak menenangkan Vina.
            Dan akhirnya Vina sudah mau untuk pergi ke sekolah, dan ia tetap menjalani tujuan awalnya untuk menjadi orang sukses dan teman-temannya berusaha selalu menghibur Vina agar ia tidak merasakan kesepian.
“ Ayah, kini aku telah menjadi anak yang kuat, ku akan memberikan kebanggan untukmu.” Kata Vina dalam hatinya.
            Dua tahun kemudian Vina akhirnya lulua SMA dengan hasil terbaik satu angkatan dan ia bisa mendapat beasiswa masuk universitas.Dan kak Agus tetap menunggu Vina dan mereka bisa masuk dalam satu universitas.